Siang itu matahari sedang bersinar dengan panas dan teriknya yang menyengat. Masih teringat oleh ku usai sholat jum’at disaat pkm mulai sepi karena beberapa dari kami keluar untuk membeli perlengkapan PJM dan konsumsi karena terhitung SLK tinggal 4 hari lagi. Tersisa aku yang kebagian tugas mencari rute bersama unyil, tukai, mungak dan combros serta gowes, cepi, yabui dan boting yang mencari literature perjalanan SLK nanti. Sebelum pergi cekoa mengingatkan ku dan boting yang kebetulan bertugas membuat makan siang. Aku mencoba memasak nasi setelah boting membantuku mencuci beras. Selang 30 menit aku mengecek nasi yang aku masak di dalam nesting menggunakan kompor spirtus mengingat pesan ka daus untuk berlatih memasak layaknya dilapang. Aku berteriak dengan senang melihat nasiku yang ku kira sudah matang dalam waktu singkat ternyata belum matang, mata teman-teman yang awalnya terarah kepada ku seketika berpaling kembali dengan tugasnya masing-masing. Aku masih sibuk dengan nasi setengah matangku itu. Melihat api salah satu kompor mati aku ambil sebotol spirtus dan mengisi ulang kompor tersebut. Sukses! Kompor sudah terisi dan api kembali menyalah. Selang beberapa menit kompor yang lain mati dan aku berniat mengisinya kembali seperti kompor sebelumnya. Tak kunjung penuh kompor tersebut ku isi……………….
Temanku, Duniaku
Mutiara C Andani
January 30, 2015
No comments
Edit
Siang itu matahari sedang bersinar dengan panas dan teriknya yang menyengat. Masih teringat oleh ku usai sholat jum’at disaat pkm mulai sepi karena beberapa dari kami keluar untuk membeli perlengkapan PJM dan konsumsi karena terhitung SLK tinggal 4 hari lagi. Tersisa aku yang kebagian tugas mencari rute bersama unyil, tukai, mungak dan combros serta gowes, cepi, yabui dan boting yang mencari literature perjalanan SLK nanti. Sebelum pergi cekoa mengingatkan ku dan boting yang kebetulan bertugas membuat makan siang. Aku mencoba memasak nasi setelah boting membantuku mencuci beras. Selang 30 menit aku mengecek nasi yang aku masak di dalam nesting menggunakan kompor spirtus mengingat pesan ka daus untuk berlatih memasak layaknya dilapang. Aku berteriak dengan senang melihat nasiku yang ku kira sudah matang dalam waktu singkat ternyata belum matang, mata teman-teman yang awalnya terarah kepada ku seketika berpaling kembali dengan tugasnya masing-masing. Aku masih sibuk dengan nasi setengah matangku itu. Melihat api salah satu kompor mati aku ambil sebotol spirtus dan mengisi ulang kompor tersebut. Sukses! Kompor sudah terisi dan api kembali menyalah. Selang beberapa menit kompor yang lain mati dan aku berniat mengisinya kembali seperti kompor sebelumnya. Tak kunjung penuh kompor tersebut ku isi……………….